Staf & Relawan YPBB yang berpartisipasi di kegiatan YPBB Berkebun & Botram (30/04/2015) |
Menyambut Hari Permaculture Sedunia di 3 Mei, tanggal 30 April 2015 lalu YPBB
mengadakan agenda YPBB Berkebun & Botram yang melibatkan staf YPBB dan
relawan di Urban Center YPBB, Jl. Sidomulyo No. 21 Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
mengoptimalkan lahan kebun kantor YPBB sebagai bagian dari agenda pengelolaan
Urban Center. Pengolahan lahan kebun YPBB dilakukan dengan konsep Permaculture.
Sebagian staf YPBB sudah mendapatkan pelatihan mengenai Permaculture, sehingga selain
meluangkan waktu untuk turut mengelola kebun, kegiatan ini dapat menjadi ajang
praktek. Secara umum, kegiatan yang melibatkan relawan ini menjadi ajang
sharing pengetahuan & praktek berkebun yang mendukung gaya hidup selaras
alam.
Kegiatan yang semula direncanakan
dimulai pukul 10 baru dimulai setelah lewat pukul 11 karena menunggu relawan
berkumpul. Sambil menunggu dimulai, saya yang mengajak adik untuk datang
sebagai relawan nimbrung di dapur bersama beberapa staf YPBB yang sedang sibuk
mempersiapkan masakan untuk botram nanti siang. Acara dimulai setelah para relawan yang
merupakan pelajar SMK Muslimin hadir berkumpul didampingi oleh seorang aktivis
Save the Children. Acara dibuka dengan pengenalan organisasi YPBB secara umum
& penjelasan singkat agenda kegiatan oleh Kang Entis. Penjelasan sekilas
mengenai apa itu konsep Permaculture diberikan oleh Kang Gundil.
Sekilas tentang Permaculture
& YPBB
Mendengarkan penjelasan tentang Permaculture |
YPBB merupakan sebuah lembaga
nonprofit di Kota Bandung yang concern pada isu lingkungan (utamanya zero waste
campaign) dan bervisi mewujudkan terciptanya kualitas hidup yang tinggi melalui
gaya hidup selaras alam. YPBB kini sedang mencoba menerapkan konsep
Permaculture pada lahan kebun yang ada di Urban Center YPBB. “Permaculture”
berasal dari kata yang dapat merujuk pada “agriculture” (pertanian) maupun pada
“culture” (budaya/gaya hidup secara umum). Pembahasan Permaculture secara
mendalam & menyeluruh akan panjang, memerlukan pelatihannya tersendiri. Oleh
karena itu, Kang Gundil hanya menjelaskan gambaran umumnya saja.
Ada 3 poin etika yang dihormati dalam penerapan konsep permaculture,
yakni:
-
Menjaga bumi/alam (selaras alam)
-
Mengabdi pada masyarakat (peduli pada kesehatan
& kesejahteraan masyarakat)
-
Menjaga masa depan (berkelanjutan)
Permaculture merupakan konsep pertanian permanen yang berupa metoda
pengolahan lahan yang selaras alam, dimana dalam prosesnya dilakukan tanpa
merusak alam. Sebagai gambaran, pengolahan lahan dengan konsep Permaculture
dilakukan mengikuti kontur tanah alaminya dan organik (tidak menggunakan pupuk
kimia sintetis dan pestisida). Pengolahan lahannya mengikuti daur materi alami
seperti yang kita kenal dalam pelajaran Biologi (rantai makanan), yakni Close-Loop
Material Cycle. Siklus material berdiagram loop tertutup ini maksudnya mulai
dari tanah yang menumbuhkan tumbuhan yang kita makan, hingga limbah organik
yang kemudian diurai oleh mikroorganisme dalam tanah menjadi kompos, dst,
membentuk siklus tertutup. Intinya metoda Permaculture merupakan pengolahan
lahan yang menciptakan ekosistem alami.
Permaculture yang coba dipraktekkan
di kebun YPBB belum dapat semenyeluruh seharusnya, baru dalam taraf pengelolaan
di permukaan tanah. Penerapannya sejalan dengan campaign zero waste lifestyle
yang diterapkan di kantor YPBB, dimana sampah sudah dipisahkan berdasarkan
jenisnya, sampah organik dikelola menjadi kompos dengan takakura & biopori.
Kalau melihat kebun kantor YPBB, bentuknya bukan berupa petak kotak-kotak
seperti lazimnya, melainkan “aneh” meliuk-liuk tak beraturan. Kata Kang Gundil,
itu bukan karena gaya-gayaan semaunya, melainkan praktek Permaculture yang
pengolahan lahannya mengikuti kontur alami tanahnya.
Kegiatan berkebun bareng staf
& relawan YPBB
Usai penjelasan tentang
Permaculture, barulah kegiatan berkebun dilaksanakan setelah sebelumnya ada
perkenalan singkat personil relawan & staf YPBB yang dipandu oleh Arif.
Kegiatan berkebun yang sempat dilakukan terdiri atas panen kangkung,
pembersihan lahan kebun belakang YPBB, dan penyiapan lahan. Kebun belakang YPBB
ditumbuhi oleh tanaman kangkung darat yang tumbuh liar. Pertama-tama, tanaman
kangkung tersebut dipanen daunnya yang masih bagus dan dikumpulkan biji-bijinya
untuk kemudian dijadikan benih. Selain panen kangkung, dari kebun depan ada sedikit
panen bawang merah dan beberapa bonggol jagung muda (yang belakangan membuat
saya surprise dengan rasanya yang manis meski dimakan mentah).
Botram!
Usai agenda berkebun, setelah
zuhur dilanjutkan acara makan-makan bareng staf & relawan YPBB dengan menu nasi
liwet, ikan asin, tahu, tempe, telur dadar, jengkol goreng, dan sambal,
beralaskan daun pisang yang digelar berderet memanjang. Nuansa makan di desa, nih, mantap pisan, kenyang banget. Di kegiatan YPBB, makan-minum pun senantiasa
disetting berkonsep zero waste (konsumsi tidak pakai wadah anorganik yang
sekali buang & air minum kemasan).
Makan bersama staf & relawan YPBB |
Usai makan, di penghujung acara, YPBB
memberikan oleh-oleh kepada relawan berupa buncis untuk dimasak di rumah
^^. Terima kasih kepada para relawan yang sudah turut
meluangkan waktu dalam agenda YPBB Berkebun. Semoga pengalaman hari ini
bermanfaat :).
Wah itu yang makan pke daun pisang minginin banget apa lagi bareng kaya gitu..
BalasHapusKenyangnya dapet, kebersamaannya dapet :D
HapusSukses terus ya ypbb..
BalasHapusMisinya kereeenn
Amiin... Nuhun :)
Hapushmm, berkebun itu seru juga..
BalasHapus3 poin etikanya bijak banget :")
Seru. Jadi nyesel kenapa gak sedari dulu ikutan ngebon sama almarhum abah di kampung :D.
HapusIya ya... Kita emang harus bijak :)
Aiih asyik..... kukira ini bkan dirimu...:D
BalasHapusHehe... Blogku juga, Teh. *beternak blog :D
Hapuskerenn :D
BalasHapuspaket simpati loop