Selasa, 02 Juni 2015

Cara Sederhana Mengelola Sampah Sendiri (Catatan Pelatihan Zero Waste Lifestyle)

- Cara Sederhana Mengelola Sampah Sendiri (Catatan Pelatihan Zero Waste Lifestyle) -
Permasalahan sampah merupakan salah satu dari sekian banyak isu lingkungan yang tampaknya tak ada habisnya. Dari tahun ke tahun, di Kota Bandung, misalnya, permasalahan sampah tak kunjung tuntas. Jumlah volume sampah yang begitu besar setiap harinya dibuang ke TPA menyebabkan persoalan krisis lahan TPA. Belum lagi menyebutkan soal tumpukan sampah di lingkungan sekitar yang dibuang tak semestinya yang tentu menjijikkan dan bau. Yang jelas sih, sampah yang kita hasilkan sendiri menjadi masalah karena jika tak dikelola dengan benar akan menimbulkan berbagai penyakit dan pencemaran lingkungan. Kalau kita salah memperlakukan sampah, misalnya dibakar, dibiarkan lama terekspos cuaca, dikubur, atau dibuang sembarangan ke sungai, racun yang berasal dari material sampahnya bakal membahayakan lingkungan, bahkan bisa-bisa mengenai diri kita sendiri. 

"Masing-masing kita adalah penghasil sampah.  Sudah saatnya kita mulai bertanggung jawab terhadap sampah yang kita hasilkan sendiri. 'Buanglah sampah pada tempatnya' tidaklah cukup. Buanglah sampah dengan benar sesuai jenisnya."

Pesan tersebut disampaikan dalam materi Pelatihan Zero Waste Lifestyle yang diadakan pada tanggal 23 Mei 2015 lalu di Gedung PPBS Kampus Unpad Jatinangor. Pelatihan ZWL ini diselenggarakan atas kerja sama Yayasan Pengembangan Bioteknologi & Biokimia (YPBB) Bandung dengan Kementerian Lingkungan BEM KEMA Unpad. Materi pelatihan disampaikan oleh Anilawati Nurwakhidin, Staf Kampanye Zero Waste YPBB yang biasa akrab disapa Teh Anil. 


Sabtu, 09 Mei 2015

Belajar Berkebun dengan Konsep Permaculture Plus Botram di "YPBB Berkebun"

Staf & Relawan YPBB yang berpartisipasi di kegiatan YPBB Berkebun & Botram (30/04/2015)
Menyambut Hari Permaculture Sedunia di 3 Mei, tanggal 30 April 2015 lalu YPBB mengadakan agenda YPBB Berkebun & Botram yang melibatkan staf YPBB dan relawan di Urban Center YPBB, Jl. Sidomulyo No. 21 Bandung.  Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan lahan kebun kantor YPBB sebagai bagian dari agenda pengelolaan Urban Center. Pengolahan lahan kebun YPBB dilakukan dengan konsep Permaculture. Sebagian staf YPBB sudah mendapatkan pelatihan mengenai Permaculture, sehingga selain meluangkan waktu untuk turut mengelola kebun, kegiatan ini dapat menjadi ajang praktek. Secara umum, kegiatan yang melibatkan relawan ini menjadi ajang sharing pengetahuan & praktek berkebun yang mendukung gaya hidup selaras alam.

Kegiatan yang semula direncanakan dimulai pukul 10 baru dimulai setelah lewat pukul 11 karena menunggu relawan berkumpul. Sambil menunggu dimulai, saya yang mengajak adik untuk datang sebagai relawan nimbrung di dapur bersama beberapa staf YPBB yang sedang sibuk mempersiapkan masakan untuk botram nanti siang.  Acara dimulai setelah para relawan yang merupakan pelajar SMK Muslimin hadir berkumpul didampingi oleh seorang aktivis Save the Children. Acara dibuka dengan pengenalan organisasi YPBB secara umum & penjelasan singkat agenda kegiatan oleh Kang Entis. Penjelasan sekilas mengenai apa itu konsep Permaculture diberikan oleh Kang Gundil.

Minggu, 15 Juni 2014

A Man Who Was Superman


A Man Who Was Superman (2008) adalah film Korea yang berkisah tentang seorang pria yang mengaku dirinya Superman. Song Soo-Jung seorang pembuat kisah dokumenter dari perusahaan kecil yang karirnya tengah berada di ujung tanduk, suatu hari meninggalkan kantor dengan kameranya untuk membuat sebuah kisah yang tengah diincarnya. Dalam perjalanan, tas kameranya dicopet. Begitulah mulanya pertemuan Song Soo-Jung dengan "Superman" yang menolongnya. Pria yang penampilannya biasa-biasa ini memperkenalkan dirinya sebagai Superman yang sementara ini kehilangan kekuatan supernya karena orang-orang jahat memasukkan kryptonite di kepalanya. Meski tak berkekuatan super, Superman tetap senang menolong orang dan peduli menyelamatkan bumi yang terancam beragam masalah lingkungan seperti global warming. Hari-hari Superman dihabiskan di jalanan untuk berbuat baik membantu orang lain: membantu nenek-nenek menyeberang, menghibur anak-anak, menemukan anjing yang tersesat, dst. Superman bahagia melakukannya, yakin bahwa itulah misi yang diembannya sebagai teman bagi manusia, dan hingga ketika kryptonite di kepalanya dapat dikeluarkan, kekuatannya akan kembali. Superman ini membuat Song Soo-Jung tertarik untuk membuat dokumenter "Superman Menyelamatkan Bumi" yang diyakininya bakal jadi hits. Sejak itu Song Soo-Jung mengikuti kehidupan Superman menolong orang dengan gayanya yang nyentrik itu.

Senin, 05 Mei 2014

Yoiko no Mikata (episode 1)


Bicara tentang cita-cita masa kecil, ada beberapa profesi yang populer terlontar dari sebagian besar celoteh anak-anak. Kadang cita-cita itu berubah-ubah seiring waktu. Namun tidak demikian halnya dengan cita-cita masa kecil Suzuki Taiyo, tokoh utama dalam drama Jepang Yoiko no Mikata (Pre-School Guy/Ally of Good Children). Saat teman-temannya yang lain ditanya cita-citanya jika sudah besar ingin jadi apa, mereka yang perempuan menjawab ingin menjadi suster, florist, atau balerina. Mereka yang laki-laki ingin jadi polisi, pemadam kebakaran, atlet olah raga, atau pilot. Sebagai anak laki-laki, Taiyo punya cita-cita yang berbeda. Ia ingin menjadi guru TK. Taiyo sangat tersentuh & terinspirasi oleh gurunya di Taman Kanak-kanak, Ojiichan Sensei, seorang lelaki tua yang sangat dihormatinya. Hingga beranjak dewasa, menjadi guru TK tetap menjadi impian yang terus Taiyo perjuangkan. Janji masa kecil yang diucapkannya kepada Ojiichan Sensei untuk menjadi guru yang baik seperti dirinya terus digenggamnya untuk dipenuhi sepenuh hati.

Kamis, 24 April 2014

Jalan-jalan Observasi ke Summarecon Mall Bekasi


Rabu, 23 April 2013 kemarin saya & teman-teman calon fasilitator Sekolah Alam Jingga ditugaskan untuk jalan-jalan melihat-lihat Summarecon Mall Bekasi. Jalan-jalan yang ditugaskan ini tentu ada tujuannya. Kalau sebatas jalan-jalan main saja sih, nggak usah ditugaskan juga let's go aja :D. Kebetulan kan saya yang baru tinggal di Bekasi belum sempat jalan-jalan ke mana-mana, Summarecon Mall yang mentereng & megah itu pun hanya kerap dilewat saja saat perjalanan. Jadi, tugas kali ini adalah untuk observasi area-area di mall tersebut yang bisa digunakan sebagai tempat untuk kegiatan outing, salah satu bagian dari kegiatan pembelajaran Sekolah Alam Jingga.

Jumat, 22 November 2013

Secarik Kekosongan

secarik kertas putih
terhampar hening di jantung kekosongan
detak detik mengalunkan tanya dalam diam
ini rindu yang khidmat pada tarian pena dan gemulai tinta
serupa tatapan bumi pada langit yang senantiasa
mengirim hujan dari helaan nafas lautan

secarik kertas putih
menimba aksara dari semesta
serupa pepohon yang tumbuh
semisal air yang mengalir
seperti angin yang bertualang
Alam serupa kitab yang membuka
bersetia pada pembacaan
bersenantiasa pada pengajaran

secarik kertas putih
memulakan kekosongan
kehampaan yang memulakan
pengisian